Rencana-Nya indah dan aku terkagum
"Siapa yang menyangka, bahwa gadis penjual roti goreng itu adalah
putri orang kaya? Kejadian itu mungkin hanya bisa terjadi dalam sinetron, atau
film, tapi tidak bagi Meyvioline. Selama 19 tahun dia hidup bersama ayahnya
yang seorang pendeta, nenek, dan kakeknya, ia akhirnya tahu, bahwa ia adalah
putri dari pasangan Thomas Purnawan - pengusaha permata yang kaya raya -
dan Tiffany. Sebelum Meyvioline tahu keadaan yang sebenarnya, bahwa ia adalah
putri kandung Thomas dan Tiffany, ayah angkatnya memiliki sebuah cita-cita
mulia, agar semua orang boleh mengenal Tuhan dan diselamatkan. Ia ingin
membangun sebuah gereja. Ia ingin semua orang mengenal Tuhan, dibaptiskan, dan
Injil pun boleh diberitakan. Namun, Roy (ayah angkat Meyvioline) sadar bahwa
usia nya sudah tidak lama lagi. Ia percaya Tuhan memiliki rencana mulia dalam
hidup Meyvioline. Akhirnya Roy pun kembali kepada Tuhan, dan Meyvioline bermisi
untuk melanjutkan cita-cita ayahnya. Ia mengutarakan cita-cita Roy pada Thomas,
dan Thomas langsung menyambut gembira permintaan Mey. Akhirnya gereja itu
dibangun, dan seperti cita-cita Roy (sebenarnya ini merupakan misi Allah),
banyak orang datang beribadah ke gereja itu, dibaptiskan, dan akhirnya mereka
percaya kepada Tuhan."
Kutipan tadi adalah kutipan dari sebuah
novel fiksi yang baru selesai saya baca. Judulnya "Earth" karangan
Agnes Jessica.
Novel ini (seperti biasa) menurut saya
benar-benar bagus. Walaupun benang merah novel ini seperti kebanyakan novel
lain (cinta), tapi begitu banyak pelajaran yang bisa diambil dari novel ini.
Bagian yang paling saya suka adalah dialog antara Meyvioline dengan Lintang,
sahabatnya.
Meyvioline: "... Papa bilang dia tulus membiayai pembangunan gereja
itu. Dia bahkan sangat antusias, jauh melampaui aku. Bahkan lebih gila lagi,
dia bilang mungkin semua ini terjadi untuk itu."
Lintang: (mengerutkan keningnya) "Maksudnya?"
Meyvioline: "Semua ini. Soal hilangnya aku sembilan belas tahun yang
lalu, dan akhirnya dibesarkan oleh seorang pendeta yang bercita-cita membangun
gereja, dan akhirnya, papa (Thomas) sendiri yang membangun gereja itu, dia
bilang itu sudah rencana Tuhan.”
Lintang: “Maksudmu, Tuhan mau membangun gereja itu, sehingga terjadi
hal-hal yang luar biasa pada hidupmu, Mey? Aku tidak percaya itu. Masa Tuhan
begitu kejam?”
Meyvioline: “Dia tidak kejam, Lintang. Aku tidak menderita kok. Aku baik-baik
saja. Malah belakangan ini setelah kupikirkan alur hidupku yang seperti ini,
aku malah melihat jalinan-jalinan indah dari tangan-Nya yang merajut
kehidupanku. Apakah kau tahu? Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi kita.”
Saat membaca hal ini, saya merasakan hal yang
begitu luar biasa. Rencana Tuhan begitu hebat, Ia memakai Meyvioline sebagai
alat-Nya. Ia menciptakan alur kehidupan Mey begitu rupa, sampai akhirnya
misi-Nya pun tergenapi.
Saya sekilas menelusuri riwayat singkat
pengarang novel ini, Agnes Jessica. Saat membaca riwayat singkatnya, saya
tertegun. Ternyata hampir semua (saya belum membaca semua karangannya) cerita
dalam novelnya, terinspirasi lewat kehidupan nyatanya (ini pendapat saya
pribadi). Agnes begitu percaya akan rencana Tuhan dalam hidupnya. Awalnya ia
adalah seorang guru, dan karena panggilan hatinya, ia memutuskan untuk menulis.
Dan, tidak lupa, ia pasti menyelipkan dan menceritakan tentang keajaiban kasih
Tuhan di setiap karangannya.
Dan saya berinterpretasi, bahwa yang menurutnya
menulis merupakan panggilan hati, saya percaya Tuhan menyiapkan rencana
baginya. Tuhan memakai talentanya sebagai penulis untuk memberitakan Injil.
Kalau kalian sempat membaca novel karangan Agnes (terutama seri MeJiKuHiBiNiU,
Heaven dan Earth), kalian pasti menemukan kutipan atau cerita tentang kebaikan
Tuhan. Saya begitu kagum, karena Tuhan memakai Agnes untuk memberitakan
kasih-Nya kepada setiap pembaca setia novelnya, termasuk saya.
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi
siapapun anda yang membacanya. Bahwa di dalam dunia ini tidak ada yang
kebetulan, dan semua sudah merupakan rencana-Nya. Tuhan mau memakai siapapun
menjadi alat-Nya. J
Notes: Novel ini agak susah untuk ditemukan, apalagi yang masih baru. Kalau tertarik mau beli dan punya novel ini, mungkin bisa dicari di toko buku lama atau bekas :)
Comments
Post a Comment